kita saling membenamkan diri
merasakan denyut dan gejala
pada gema setiap kata
yang mengembang jauh
menembus batas-batas dunia
di lubuk setiap sajak
tiap rahasia mengungkapkan diri
seperti keriput masa silam
pada kelopak bunga saat ini
ketika tak seorang sempat ingat
duka musim-musim yang lewat
aku tenggelam di satu bait
kurasakan embun yang jatuh
lewat kalimat yang terkembang
serupa pagi yang bangkit:
dan waktu yang hampir binasa
menemukan mataharinya kembali
kau tenggelam di bait lain
merenungkan makna kematian
lewat jerit ranting yang jatuh
lepas dari batang:
aku pun segera menyelamatkanmu
dari sentuhan ajal
yang menyamar menjadi pohon
kita bertemu di bait yang sama
dan tak ada yang lebih menakutkan
selain cinta yang besar
ia tumbuh dalam sajak
yang memenuhi seluruh ruang
hingga tak ada yang dapat dilihat
kecuali lewat matanya
ada baiknya sejenak kita keluar
dari bait yang mengepung ini
merasakan kehampaan
di luar kata yang menyesak dunia:
di sini segalanya masih begitu murni
kita pun bisa menjadi penyair
di alam yang baru ini
1 comment:
Aduh....buagus buanget sajaknya
Aq jadi ngiri...
sajak2 yang aku buat gak sebagus itu....
wah....,dalamm bgt maknanya
Post a Comment